Odaily Planet melaporkan bahwa partai yang berkuasa di Thailand akan bernegosiasi dengan Bank of Thailand untuk mengembangkan dompet digital berbasis blockchain, menurut afiliasi PBS Thailand, Thai PBS World, mengutip sumber-sumber yang mengatakan bahwa akan membutuhkan setidaknya enam bulan untuk meluncurkan infrastruktur, serta proses KYC yang akan mengenakan biaya 100 baht per pengguna. Proses KYC juga akan membebankan biaya 100 baht per pengguna. Selain itu, skema ini juga harus disetujui oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand.
Menurut laporan, program ini akan membagikan 10.000 baht ($ 285) dalam bentuk "Token Utilitas" untuk setiap warga negara Thailand yang berusia 16 tahun ke atas. Namun, airdrop tersebut tidak setara dengan dana baht yang sah. Pengguna hanya dapat menggunakan token digital dalam jarak empat kilometer dari tempat tinggal mereka. Token ini hanya berlaku selama enam bulan dan tidak dapat dikonversi menjadi uang tunai atau digunakan untuk membayar hutang.
Skema ini diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Bt560 miliar. Pemerintah sedang berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan dan Komisi Sekuritas dan Bursa Efek tentang cara menerbitkan token jenis ini dan mengidentifikasi sumber pendanaan.