Menurut Blockworks, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva menekankan manfaat mata uang digital bank sentral (CBDC) dalam sebuah pidato di Singapore Fintech Festival pada hari Rabu. Ia mendesak para pembuat kebijakan untuk terus memperkenalkan dan berpotensi merangkul CBDC, menggemakan pidato serupa yang dibuat oleh pendahulunya, Christine Lagarde, lima tahun yang lalu. Georgieva menyatakan bahwa sektor publik harus terus mempersiapkan diri untuk menggunakan CBDC dan platform pembayaran terkait di masa depan, karena dunia terus berkembang pesat dengan teknologi baru.
Georgieva menyoroti bahwa negara-negara harus tetap terbuka untuk berpotensi menerapkan CBDC di masa depan. Beberapa negara, termasuk AS, saat ini sedang menjajaki kemungkinan penerapan CBDC. Namun, banyak yang percaya bahwa akan membutuhkan waktu sebelum bank sentral memutuskan untuk melanjutkan inisiatif ini. Pada bulan Agustus, bank sentral Kanada mengakui bahwa masih ada hambatan yang signifikan sebelum mereka dapat mengimplementasikan CBDC. Survei Bank of International Settlements pada bulan Juli menemukan bahwa 94% bank yang disurvei menyatakan ketertarikannya untuk mengeksplorasi CBDC.
Georgieva mencatat bahwa CBDC dapat menggantikan uang tunai, yang mahal untuk didistribusikan di negara-negara kepulauan, menawarkan ketahanan di negara-negara yang lebih maju, dan meningkatkan inklusi keuangan di mana hanya sedikit orang yang memiliki rekening bank. Ia menyebutkan bahwa 60% negara sedang menjajaki CBDC dan mendorong bank sentral yang tertarik dengan CBDC untuk berpikir seperti pengusaha, menekankan pentingnya strategi komunikasi dan insentif untuk distribusi, integrasi, dan adopsi. Salah satu faktor paling penting ketika mengeksplorasi CBDC adalah kemampuannya untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas. IMF juga mengumumkan buku panduan CBDC, yang menguraikan berbagai langkah untuk mulai menjajaki CBDC.