Menurut Decrypt, Meta merestrukturisasi tim Responsible AI-nya, yang mencerminkan pergeseran strategis dalam pendekatannya terhadap pengembangan kecerdasan buatan. Langkah ini, yang pertama kali dilaporkan oleh The Information, bertujuan untuk mengambil pendekatan terdistribusi di tengah lanskap di mana peran AI di masyarakat semakin disorot. Meta mengintegrasikan anggota tim Responsible AI ke dalam divisi terpisah di seluruh perusahaan, menanamkan pertimbangan keamanan AI secara lebih langsung ke dalam pengembangan produk dan teknologi inti.
Dampak dari AI generatif telah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia, dengan kekhawatiran mulai dari masalah privasi hingga potensi penyalahgunaan AI. Meta meyakinkan bahwa keputusannya untuk membubarkan tim Responsible AI tidak berarti perusahaan meninggalkan pengembangan AI yang bertanggung jawab. David Evan Harris, mantan peneliti di Meta, telah menyuarakan kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan teknologi AI, termasuk diskriminasi perumahan, asosiasi rasis, dan pengecualian daftar pekerjaan berbasis gender.
Restrukturisasi ini bertepatan dengan inisiatif Meta untuk merampingkan operasi sebagai bagian dari "tahun efisiensi", seperti yang disebut oleh CEO Mark Zuckerberg. Langkah ini dilihat sebagai respons terhadap semakin pentingnya alat AI generatif di bidang teknologi, sektor di mana Meta telah berinvestasi besar-besaran. Meta baru-baru ini meluncurkan alat AI generatif untuk pengiklan dan memiliki portofolio yang mencakup model bahasa sumber terbuka Llama 2, generator teks-ke-video, alat inpaint, dan asisten AI baru, dengan rumor akan hadirnya Llama 3 tahun depan.