Menurut Yahoo News, saham-saham AS mengalami sedikit penurunan pada hari Senin karena para investor mengevaluasi data penjualan ritel Black Friday yang kuat. Konsumen menghabiskan rekor $9,8 miliar secara online selama acara penjualan tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Adobe Analytics. Lonjakan belanja konsumen pada hari libur diperkirakan akan berlanjut dengan adanya penawaran Cyber Monday.
Saham-saham AS sedikit lebih rendah pada hari Senin karena para investor mencerna hasil penjualan liburan yang kuat dari Black Friday. Pengeluaran online mencapai rekor $9,8 miliar, mewakili pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 7,5%. Black Friday terutama telah menjadi acara belanja online karena para peritel memperluas penawaran mereka di luar toko-toko fisik.
Data dari MasterCard menunjukkan bahwa penjualan di toko meningkat 1,1% dari tahun ke tahun pada hari Black Friday, sementara penjualan e-commerce melonjak 8,5%. Secara keseluruhan, MasterCard melaporkan peningkatan 2,5% pada penjualan Black Friday. Tren belanja konsumen pada hari libur ini akan terus berlanjut karena para peritel memperkenalkan berbagai penawaran Cyber Monday. Tom Lee dari Fundstrat menyatakan bahwa data belanja tidak cukup kuat untuk mendorong Federal Reserve kembali ke mode pengetatan. "Saya tidak akan melihat angka-angka Black Friday yang kuat sebagai sesuatu yang harus dikhawatirkan oleh the Fed," katanya dalam sebuah catatan hari Senin.