Menurut Cointelegraph, Charlie Shrem beralih dari menjalankan bisnis online kecil-kecilan menjadi seorang jutawan Bitcoin dan menjadi sampul majalah Forbes. Dan kemudian, dia masuk penjara. Shrem mendirikan BitInstant, sebuah kerajaan Bitcoin bernilai jutaan dolar, dan kemudian ditangkap karena perannya di dalamnya. Bisnis pertamanya adalah sebuah situs e-commerce yang menjual berbagai macam barang dan mengenakan biaya pengiriman sebesar $5 per barang. Di waktu luangnya, Shrem nongkrong di papan pesan online, di mana ia mengetahui tentang Bitcoin.
Pada saat itu, satu-satunya cara untuk membeli Bitcoin adalah dengan mentransfer dana dalam jumlah besar ke Mt. Gox, dan butuh waktu seminggu agar setoran tersebut masuk ke dalam sistem perbankan. Shrem bertemu dengan seseorang di salah satu forum bernama "Gareth", dan mereka berdua memulai sebuah bisnis bernama "BitInstant" yang memungkinkan orang untuk membeli atau menjual Bitcoin secara instan. Untuk memungkinkan pembelian instan, perusahaan ini mendepositkan uang ke Mt. Gox dan membeli Bitcoin dengan uang tersebut. Mereka kemudian menjual Bitcoin ini dalam jumlah yang lebih kecil ke berbagai pelanggan.
Seiring dengan meningkatnya volume transaksi mereka, mereka membutuhkan lebih banyak uang tunai untuk disetorkan ke Mt. Gox, dan modal mereka hampir habis dengan cepat. Kedua pengusaha ini bertemu dengan Roger Ver, yang membantu mereka dengan suntikan modal sebesar $100.000 untuk terus mengembangkan bisnis. Ver juga menyarankan tim untuk merekrut Eric Vorhees. Kemudian, Vorhees dan Shrem bertemu dengan David Azar di sebuah konvensi teknologi, yang kemudian menginvestasikan lebih banyak lagi. Akhirnya, saat bulan madu, Azar bertemu Cameron dan Tyler Winklevoss di sebuah pantai dan meyakinkan mereka untuk berinvestasi di perusahaan, yang memberikan cukup uang tunai untuk memungkinkan perusahaan mengatasi kesulitan dalam mengembangkan bisnis.
BitInstant berkembang sangat cepat hingga akhirnya bertanggung jawab atas 30% dari semua transaksi di blockchain Bitcoin. Sementara itu, Shrem mengalami kesulitan dalam hubungannya dengan keluarga dan komunitas Yahudi tempat ia berasal. Shrem mulai merasa bahwa komunitas agamanya menyesakkan, terutama setelah ia jatuh cinta dengan seseorang yang bukan Yahudi. Rasa frustrasi ini akhirnya mencapai puncaknya, dan Shrem memutuskan untuk meninggalkan komunitas Yahudi. Kemudian, ketika mencoba untuk turun dari pesawat di New York, Shrem ditangkap dan didakwa melakukan pencucian uang atas perannya di BitInstant. Pihak berwenang mengklaim bahwa beberapa pelanggan BitInstant telah menggunakan Bitcoin yang mereka beli dari perusahaan tersebut untuk tujuan terlarang, termasuk transaksi kriminal di pasar web gelap Silk Road.