Sumber Artikel
Lanskap persaingan kecerdasan buatan menjadi semakin ketat, dengan Meta, yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook, meluncurkan chatbot AI-nya sendiri - Meta AI.
Usaha terbaru ini bertujuan untuk menyaingi raksasa seperti ChatGPT milik OpenAI, Gemini milik Google, dan Claude milik Anthropic.
Perilisan Meta AI pada tanggal 27 September menandai terjunnya raksasa media sosial ini secara langsung ke dalam segmen pasar yang telah menjadi saksi inovasi dari perusahaan-perusahaan teknologi terkemuka.
Meta AI memanfaatkan model bahasa perusahaan yang luas dan didukung oleh kemitraan strategis dengan Microsoft Bing.
Selain itu, untuk menambah cita rasa pada asisten AI ini, perusahaan tersebut dilaporkan meluncurkan 28 chatbot bertema selebriti dan ikon budaya.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, merangkum esensi dari AI dalam sebuah pernyataan di konferensi pengembang perusahaan, dengan menyebutkan, "Meta AI adalah asisten dasar yang dapat Anda ajak bicara layaknya seorang manusia";
Meskipun Meta secara konsisten berada di garis depan dalam penelitian AI, pusat perhatian sering kali berpihak pada Google dan OpenAI.
Dengan Meta AI, Zuckerberg membayangkan pengalaman transformatif bagi pengguna di seluruh produk Meta, dengan menyatakan, "Saya pikir ini akan mengubah cara orang menggunakan semua produk kami";
Selain itu, perusahaan ini meningkatkan daya tarik Instagram dengan alat kreasi gambar baru yang digerakkan oleh AI, yang memungkinkan pengguna untuk mengubah foto dengan berbagai gaya dan latar belakang.
Meskipun awalnya hanya tersedia di Amerika Serikat, rencana sedang disusun untuk mensinergikan AI dengan kacamata pintar Meta dan sejumlah headset virtual reality terbaru.
Namun, masuknya Meta bukan tanpa tantangan.
Pasar dipenuhi dengan chatbot, dan untuk bisa menonjol membutuhkan pendekatan yang berbeda.
Strategi Meta bergantung pada melampaui cetakan chatbot dasar, yang bertujuan untuk menjadi asisten sosial yang kaya akan kepribadian.
Langkah OpenAI baru-baru ini semakin menyoroti atmosfer kompetitif ini.
Dua hari sebelum pengumuman Meta, OpenAI mengungkapkan rencana untuk memperkenalkan fitur suara untuk ChatGPT dalam dua minggu mendatang.
Fitur ini menggarisbawahi niat OpenAI untuk menawarkan pengalaman percakapan yang lebih mirip manusia kepada pengguna.
Selain itu, kemampuan ChatGPT sekarang meluas ke pencarian internet secara real-time, mematahkan batasan sebelumnya pada data sebelum September 2021.
Dalam perkembangan lain yang menggemakan sektor ini, Amazon mengonfirmasi komitmennya terhadap domain AI, mengungkapkan potensi investasi hingga $4 miliar di perusahaan rintisan AI, Anthropic, pencipta chatbot Claude.