Baru-baru ini, Simposium Kerjasama Ekonomi Digital Asia diadakan di Tokyo, Jepang. Para peserta bertukar dan mendiskusikan status terkini dan tren perkembangan ekonomi digital di kawasan.
Chen Bohui, Presiden Asia Academy of Digital Economics dari Singapura, mengatakan bahwa ChatGPT, yang baru diluncurkan lima hari yang lalu, telah menarik lebih dari satu juta pemain, pencapaian yang dicapai Facebook dalam waktu sepuluh bulan. Itu mencapai 100 juta pengguna dalam waktu kurang dari tiga bulan, rekor yang ditetapkan Twitter dalam sembilan bulan. Kemunculan ChatGPT langsung menyulut jalur baru bernilai triliunan dolar. Mengapa ekonomi digital bisa menciptakan keajaiban seperti itu? Bagaimana negara-negara Asia dapat memanfaatkan peluang pembangunan di babak baru singularitas teknologi? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita pikirkan.
Ma Xiaoping, Ketua Pusat Pertukaran Ekonomi dan Budaya Jepang-Tiongkok, percaya bahwa dalam menghadapi perubahan besar di era ini, negara-negara kawasan hanya dapat bekerja sama untuk lebih mempromosikan inovasi dan pengembangan ekonomi digital di kawasan ini.
Para tamu yang hadir dalam simposium tersebut antara lain:
Hong Zhijie, Penasihat Teknologi Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang
Zheng Xinzhou, Anggota Staf Departemen Teknologi Kedutaan Besar Tiongkok di Jepang
Shi Ming, Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Jepang dari Komite Promosi Perdagangan Internasional China
Jia Guangxin, Direktur Eksekutif Pusat Pertukaran Sains, Teknologi, dan Budaya Jepang-Tiongkok
Li Ying, Anggota Komite Internasional Asosiasi Sutradara Film Jepang
Ma Xiaoping, Ketua Pusat Pertukaran Ekonomi dan Budaya Jepang-Tiongkok
Chen Huabei, Presiden Asosiasi Bakat Jepang-Cina
Li Lei, Profesor di Fakultas Hukum Universitas Hosei, Jepang
Cui Xuesen, Direktur Institut Penelitian Ikeda Daisaku
Song Jie, Kepala Divisi Bisnis Internasional Yao Hai Biopharmaceutical Co., Ltd. di Jepang
Goto Kinryu, Presiden DENBA Co., Ltd.
Simposium ini diinisiasi oleh Asia Academy of Digital Economics dengan tujuan untuk bertukar pengalaman dalam perkembangan ekonomi digital di berbagai negara dan menjajaki prospek kerja sama ekonomi digital khususnya di Jepang, Singapura, dan China di masa sekarang. lingkungan di mana ekonomi digital semakin dihargai. Asia Academy of Digital Economics adalah organisasi nirlaba, non-pemerintah, dan independen yang terdaftar di Singapura. Ini terdiri dari sarjana dan ilmuwan terkemuka di bidang ekonomi digital dan didedikasikan untuk mempromosikan peran penting sains dan teknologi dalam meningkatkan produktivitas sosial dan pembangunan ekonomi daerah dengan bertukar hasil penelitian mutakhir dan pengembangan teknologi canggih.