Avalanche, jaringan blockchain, mengalami lonjakan transaksi on-chain harian, dengan lebih dari 95% disebabkan oleh bentuk baru koleksi kripto yang disebut token ASC-20. Avalanche C-Chain, yang bertanggung jawab atas kontrak pintar, mencapai rekor 2,3 juta transaksi per hari pada tanggal 19 November, dibandingkan dengan rata-rata 450 ribu transaksi per hari.
Token ASC-20: Gelombang Baru
Mirip dengan Bitcoin Ordinals, token ASC-20 menggunakan tulisan untuk menyematkan informasi pada blockchain. Jacob Everly, manajer produk teknis di Ava Lab, menjelaskan bahwa ASC-20 menyalin informasi dalam Call-Data dari sebuah transaksi, menawarkan penyimpanan on-chain yang hemat biaya dibandingkan dengan standar ERC-20 pada Ethereum.
Dampak pada Jaringan Longsor
Lonjakan ASC-20 mengakibatkan Jaringan Utama Avalanche, yang terdiri dari lebih dari 1500 validator yang berpartisipasi dalam konsensus, rata-rata melakukan lebih dari 40 transaksi per detik dan terkadang mencapai 100 transaksi per detik. Meskipun volume transaksi meningkat, waktu penyelesaian blok tetap sekitar satu detik, dan harga gas rata-rata mencapai 80 nAVAX, dengan biaya sekitar $ 0,05 per transaksi ASC-20.
Detail Transaksi dan Dinamika Pasar
Meskipun lebih dari 6,8 juta transaksi telah berinteraksi dengan token ASC-20, tampaknya masih terlalu dini untuk melakukan perdagangan aktif, tanpa adanya pasar khusus yang teridentifikasi. Jumlah pengguna individu di balik transaksi masih belum jelas. Meskipun terjadi lonjakan transaksi, biaya transaksi rata-rata harian dan alamat aktif yang unik di jaringan Avalanche tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Tren yang Lebih Luas dalam Aktivitas Blockchain
Avalanche bukanlah satu-satunya jaringan yang menyaksikan peningkatan aktivitas karena pencetakan prasasti. Tren serupa telah diamati pada rantai PoS Polygon, Litecoin, dan Dogecoin awal tahun ini, yang mengindikasikan pergeseran yang lebih luas dalam aktivitas blockchain dan munculnya bentuk-bentuk baru koleksi kripto.