Armstrong Membayangkan Lanskap Keuangan yang Seimbang
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, CEO Coinbase, Brian Armstrong, telah membagikan perspektifnya mengenai hubungan masa depan antara Bitcoin dan mata uang fiat yang didukung oleh pemerintah. Berlawanan dengan keyakinan bahwa Bitcoin dapat menggantikan mata uang tradisional, Armstrong menyarankan skenario yang lebih bernuansa di mana keduanya hidup berdampingan secara harmonis, yang berpotensi memperluas pengaruh peradaban barat.
Bitcoin sebagai Pelengkap Fiat
Armstrong berpendapat bahwa Bitcoin dan dolar AS dapat hidup berdampingan sebagai kekuatan yang saling melengkapi, bekerja sama untuk mempertahankan hegemoni AS. Dia menyoroti kekhawatiran tentang peningkatan jumlah uang beredar dan pengeluaran yang didorong oleh utang, menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang melihat mata uang kripto sebagai penangkal masalah ini, mendorong mereka untuk berinvestasi dalam mata uang digital.
CEO mengantisipasi bahwa aliran dana yang terus meningkat ke dalam ruang kripto akan bertindak sebagai check and balance alami, melengkapi dolar daripada mengarah pada penggantian langsung, seperti yang diprediksi oleh beberapa maksimalis Bitcoin. Menurut Armstrong, kemudahan transisi dari dolar ke kripto, terutama karena stablecoin utama didukung oleh dolar, membuatnya menjadi skenario yang lebih mungkin terjadi daripada pergeseran ke mata uang fiat lainnya.
Tantangan terhadap Hegemoni AS
Meskipun visi Armstrong dapat memberikan kepastian bagi mereka yang waspada terhadap perubahan geopolitik yang signifikan, para kritikus berpendapat bahwa hegemoni AS sudah menghadapi tantangan. Bangkitnya BRIC (Brasil, Rusia, India, Cina, Afrika Selatan) menjadi ancaman besar bagi dominasi dolar. Dengan Cina dan India yang memegang ekonomi terbesar kedua dan kelima di dunia, serta Rusia dan Brazil yang berada di peringkat dua puluh besar, BRIC secara kolektif memiliki kekuatan ekonomi yang besar.
BRIC secara aktif meningkatkan kekuatan ekonomi mereka dengan beralih ke penyelesaian mata uang lokal di antara negara-negara anggota, menantang dominasi dolar AS. Selain itu, bahkan sekutu tradisional AS seperti Arab Saudi pun sedang menjajaki alternatif selain dolar, yang mengindikasikan pergeseran dari sistem petrodolar yang sudah mapan.
Ketika negara-negara mencari alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada dolar, ada dorongan nyata menuju tatanan multi-mata uang yang lebih seimbang. Transisi ini memperkenalkan persaingan yang semakin ketat untuk mendapatkan keistimewaan greenback, termasuk meningkatnya pengaruh Bitcoin dalam lanskap keuangan global.
Masa Depan Keuangan yang Kompleks
Visi Brian Armstrong tentang masa depan yang berdampingan untuk Bitcoin dan mata uang fiat menyajikan perspektif yang bernuansa. Namun, tantangan terhadap hegemoni AS, terutama dari negara-negara BRIC dan pergeseran dinamika ekonomi global, menunjukkan lanskap keuangan yang kompleks dan terus berkembang. Ketika negara-negara mengeksplorasi alternatif, masa depan mungkin akan menyaksikan tatanan multi-mata uang yang lebih beragam dan seimbang, yang berpotensi membentuk kembali dominasi tradisional dolar AS.