Sebuah mahakarya digital bernama "EthBoy" yang menggambarkan salah satu pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, sebagai pelawak, baru-baru ini terjual dengan harga 200 ETH (sekitar $ 392,308) di pasar sekunder. Dibuat oleh Trevor Jones dan mendiang Alotta Money, karya seni ini menjadi berita utama pada November 2020 ketika awalnya terjual seharga 260 ETH, menjadi karya seni NFT termahal dengan harga sekitar $ 140,000. Namun, penjualan kembali baru-baru ini melampaui nilai aslinya karena fluktuasi harga ETH, menandai tonggak sejarah yang signifikan dalam domain NFT.
Evolusi Dinamika NFT
Ketika "EthBoy" pertama kali memasuki pasar, itu terjadi selama periode penjualan NFT yang memecahkan rekor dan peningkatan minat pada seni kripto dan Gambar Profil (PFP) NFT. Seniman seperti Jones tertarik pada penekanan media pada royalti pencipta, yang memberi seniman persentase penjualan sekunder. Namun, tahun lalu telah melihat biaya pencipta ini menjadi masalah yang diperdebatkan, dengan platform seperti OpenSea menjadikannya opsional, yang mencerminkan tantangan untuk mempertahankan pendapatan dan minat pelanggan di pasar yang menurun.
Sikap Dermawan Menambah Warisan
Meskipun ada biaya pencipta opsional di OpenSea, pemilik baru "EthBoy" memilih untuk menghormati royalti pencipta 10%, yang menghasilkan pembayaran 20 ETH (sekitar $ 39,230) kepada Async Art, platform di balik pembuatan karya seni tersebut. Sikap ini patut diperhatikan dalam lanskap NFT saat ini, di mana biaya seperti itu tidak lagi wajib. Pencipta awalnya berkomitmen untuk berbagi sepertiga dari biaya dengan pembeli pertama karya seni tersebut, MaxStealth, selamanya. Setelah penjualan baru-baru ini, MaxStealth akan menerima tambahan ETH senilai $ 13,000, yang menyoroti daya pikat ekonomi seni NFT yang langgeng.
Secercah Optimisme di Pasar NFT
Penjualan substansial ini menyuntikkan secercah harapan ke dalam ekosistem NFT yang agak lesu, menampilkan daya tarik abadi dari seni digital yang unik dan lapisan ekonomi dan budaya yang rumit di pasar NFT. Saat lanskap NFT berkembang, "EthBoy" berfungsi sebagai pengingat akan potensi inovasi, pengakuan artistik, dan penghargaan ekonomi di dunia seni digital.