Kloningan AI untuk Memerangi Kesepian: Debut Kontroversial CarynAI & # 39; s Kontroversial
Influencer Snapchat, Caryn Marjorie, dengan 1,8 juta pelanggan, telah menimbulkan ketertarikan sekaligus kritik dengan meluncurkan CarynAI, chatbot bertenaga AI yang bertujuan untuk memerangi kesepian. Chatbot "pacar virtual" ini memungkinkan para penggemar untuk terlibat dalam percakapan pribadi yang dipersonalisasi dengan versi AI dari influencer.
Etika dan Reaksi Keras di Sekitar CarynAI
Kesuksesan viral CarynAI telah memicu perdebatan tentang implikasi etis dari chatbot pendamping. Tweet Marjorie mengklaim bahwa ini merupakan langkah untuk mengatasi penekanan emosional pada pria dan menawarkan fitur terapeutik. Namun, bot kontroversial tersebut telah menghadapi reaksi keras karena diduga terlibat dalam interaksi eksplisit secara seksual, sehingga mendorong Marjorie untuk mengatasi masalah ini dan memastikan tindakan korektif.
Pengembangan dan Peningkatan Pendapatan
Dikembangkan oleh Forever Voices menggunakan konten YouTube Marjorie dan perangkat lunak GPT-4 OpenAI, CarynAI dilaporkan menghasilkan pendapatan sebesar $ 71.610 dalam waktu satu minggu setelah pengujian beta. Para penggemar membayar $1 per menit untuk chatbot, dengan lebih dari 1.000 pengguna saat ini terlibat. Terlepas dari kesuksesan finansial, kekhawatiran tentang peluncuran yang terlalu cepat dan masalah yang tidak diantisipasi telah muncul.
Kritik dari Perspektif Etika dan Psikologi
Irina Raicu, Direktur Etika Internet di Santa Clara University, mengkritik peluncuran CarynAI yang terlalu dini dan mempertanyakan klaim penyembuhan kesepian tanpa dukungan psikologis atau sosiologis yang memadai. Raicu menyoroti potensi masalah dengan hubungan parasosial dan menantang pernyataan Marjorie bahwa CarynAI adalah "perpanjangan dari kesadaran saya";
Pedoman FTC dan Tanggapan Perusahaan
Raicu mendesak para influencer untuk mempertimbangkan pedoman FTC tentang klaim produk AI. CEO Forever Voices, John Meyer, mengakui perlunya pertimbangan etika dan menyatakan komitmen perusahaan untuk mempekerjakan seorang kepala etika. Meskipun ada tantangan, Marjorie terus memberikan informasi terbaru tentang CarynAI melalui Twitter.
Peluncuran CarynAI yang kontroversial memicu diskusi tentang batas-batas etika persahabatan AI, menyoroti tantangan dalam menggabungkan influencer dengan kecerdasan buatan. Seiring dengan perdebatan yang terus berlanjut, keberhasilan CarynAI mendorong refleksi tentang lanskap interaksi virtual yang terus berkembang dan tanggung jawab mereka yang memelopori usaha tersebut.