Menurut Yahoo News, JPMorgan Chase & Co. mengantisipasi imbal hasil satu digit yang tinggi untuk obligasi korporat AS pada tahun 2023, didorong oleh imbal hasil obligasi yang lebih rendah dan tingkat gagal bayar yang relatif tidak berbahaya. Dalam skenario soft landing, analis bank ini memprediksi imbal hasil 8% untuk obligasi investment grade dan 9% untuk obligasi berimbal hasil tinggi, menurut Steve Dulake, kepala riset kredit global di JPMorgan. Ia berbicara pada konferensi Bloomberg Intelligence pada hari Kamis.
Dulake menjelaskan bahwa suku bunga yang lebih rendah, bukan spread, adalah pendorong utama pengembalian. Ia juga memuji perusahaan-perusahaan yang telah mengambil keuntungan dari pasar modal, terutama sejak liburan akhir pekan yang panjang di Hari Buruh. JPMorgan memperkirakan AS akan mengalami perlambatan pertumbuhan namun terhindar dari resesi, dengan inflasi yang kembali moderat menuju target 2% Federal Reserve. Bank ini sekarang mengantisipasi bahwa the Fed akan memangkas suku bunga kira-kira setiap enam minggu.
JPMorgan memproyeksikan penerbitan bersih kelas tinggi akan setara atau lebih rendah dari tahun ini, karena kekhawatiran seputar ketahanan neraca keuangan dan risiko pembiayaan kembali telah berkurang. Dulake memprediksi tingkat default di bawah 3% untuk kredit macet dan 3,25% untuk pinjaman. Ia juga mencatat bahwa modal swasta telah membantu memperpanjang siklus kredit saat ini. Namun, Dulake menyatakan kekhawatirannya mengenai potensi volatilitas di pasar suku bunga, terutama selama periode suplai dan lelang obligasi pemerintah di tahun mendatang.