Artikel sumber
Teknologi Blockchain telah mengubah cara kita memandang dan berinteraksi dengan aset digital.
Sifatnya yang terdesentralisasi dan transparan membuatnya menjadi landasan industri mata uang kripto.
Namun, memahami cara kerja blockchain bisa jadi sangat sulit, terutama bagi para pendatang baru.
Pada artikel ini, kami akan menguraikan lapisan-lapisan blockchain, memberikan pemahaman yang jelas mengenai peran dan fungsinya dalam ekosistem kripto.
Peran Lapisan Blockchain dalam Kripto
Lapisan blockchain memainkan peran penting dalam ekosistem kripto.
Setiap lapisan memiliki tujuan yang unik dan berkontribusi pada keseluruhan fungsionalitas blockchain.
Mari jelajahi berbagai lapisan dan signifikansinya dalam dunia kripto.
Apa yang dimaksud dengan Blockchain Layer 0?
Lapisan Perangkat Keras: Lapisan 0
Inti dari blockchain terletak pada lapisan infrastruktur perangkat keras, yang sering disebut sebagai Layer 0.
Lapisan ini terdiri dari jaringan komputer (node) yang berkontribusi pada daya komputasi dan keamanan jaringan blockchain.
Node-node ini mendekripsi transaksi dan memainkan peran penting dalam proses validasi.
Lapisan 0 menyediakan elemen-elemen dasar yang diperlukan untuk pengoperasian jaringan blockchain.
Apa yang dimaksud dengan Blockchain Layer 1?
Lapisan Data: Lapisan 1
Lapisan 1, juga dikenal sebagai lapisan data, adalah tempat di mana detail transaksi disimpan dalam blockchain.
Transaksi dicatat pada blok, yang merupakan unit dasar dari blockchain.
Setiap blok berisi informasi penting seperti mata uang digital yang dikirim, kunci publik penerima, dan kunci privat pengirim.
Blok-blok tersebut terhubung ke blok sebelumnya dan berikutnya, menciptakan rantai transaksi yang tidak dapat diubah.
Contoh terkemuka dari blockchain Layer 1 termasuk Bitcoin dan Ethereum.
Blockchain ini beroperasi pada Layer 1, mempertahankan aspek fungsional dari jaringan blockchain.
Protokol yang diimplementasikan pada Layer 1 memengaruhi fungsi lapisan berikutnya.
Apa yang dimaksud dengan Blockchain Layer 2?
Lapisan Jaringan: Lapisan 2
Lapisan 2, juga dikenal sebagai lapisan jaringan, menangani komunikasi antara node dalam jaringan blockchain.
Karena jaringan blockchain adalah sistem terbuka, setiap node perlu mengetahui transaksi yang sedang divalidasi oleh node lainnya.
Lapisan jaringan memfasilitasi komunikasi ini, memungkinkan node untuk berbagi dan memverifikasi informasi transaksi.
Layer 2 berfungsi sebagai solusi penskalaan, mengatasi keterbatasan Layer 1 dalam hal throughput transaksi.
Untuk meningkatkan skalabilitas dan meningkatkan efisiensi jaringan secara keseluruhan, Layer 2 sering kali mengintegrasikan solusi pihak ketiga.
Teknologi Layer 2 yang terkenal termasuk Lightning Network untuk Bitcoin dan Polygon untuk Ethereum.
Apa yang dimaksud dengan Blockchain Layer 3?
Lapisan Konsensus: Lapisan 3
Lapisan 3, yang juga dikenal sebagai lapisan konsensus, memainkan peran penting dalam memvalidasi blok dalam blockchain.
Lapisan ini memastikan bahwa transaksi dikonfirmasi dan ditambahkan ke dalam rantai tanpa duplikasi atau manipulasi.
Mekanisme konsensus, seperti Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS), diimplementasikan pada Layer 3.
Dalam PoW, para validator berkompetisi untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit, dan yang pertama menyelesaikannya berhak menambahkan blok ke dalam blockchain.
PoS, di sisi lain, memilih validator secara acak berdasarkan saham yang mereka miliki dalam jaringan.
Lapisan 3, juga dikenal sebagai lapisan aplikasi, menjadi tuan rumah bagi aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan protokol yang memungkinkan berbagai aplikasi yang berhadapan dengan pengguna dalam ekosistem kripto.
Kesimpulan
Memahami lapisan-lapisan blockchain sangat penting untuk memahami cara kerja mata uang kripto.
Setiap lapisan memiliki tujuan yang unik dan berkontribusi pada keseluruhan fungsionalitas blockchain.
Layer 0 menyediakan infrastruktur perangkat keras dasar, sementara Layer 1 memelihara protokol dan menjalankan blockchain.
Layer 2 memperkenalkan solusi penskalaan, meningkatkan kecepatan transaksi dan mengurangi biaya.
Terakhir, Layer 3 menjadi tuan rumah bagi aplikasi dan layanan, seperti platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan pasar token yang tidak dapat dipertukarkan (NFT).
Dengan memanfaatkan keunggulan yang berbeda dari setiap lapisan, komunitas kripto terus mendorong inovasi dan membentuk masa depan keuangan terdesentralisasi.
Pertanyaan Umum
Apa yang dimaksud dengan jaringan blockchain Layer 1 dan Layer 2?
Jaringan blockchain lapisan 1, seperti Bitcoin, beroperasi secara independen dengan protokol mereka sendiri.
Jaringan Layer 2, seperti Lightning Network dan Polygon, menyediakan solusi skalabilitas dengan membangun di atas jaringan Layer 1.
Apakah ada blockchain Layer 3?
Para pengembang saat ini berada pada tahap awal pengembangan blockchain Layer 3, tetapi adopsi secara luas menghadapi tantangan.
Salah satu rintangan utama adalah kurangnya infrastruktur standar yang disesuaikan untuk jaringan Layer 3, yang mengandalkan solusi Layer 2 dan menuntut infrastruktur yang konsisten dan dapat diandalkan.
Apa tujuan dari blockchain Layer 2?
Blockchain Layer 2 bertujuan untuk mengatasi keterbatasan skalabilitas blockchain Layer 1.
Dengan membangun di atas jaringan Layer 1, solusi Layer 2 memperkenalkan berbagai teknik untuk meningkatkan kecepatan transaksi, mengurangi biaya, dan meningkatkan efisiensi jaringan secara keseluruhan.
Bagaimana blockchain Layer 1 dan Layer 2 berinteraksi?
Blockchain Layer 2 memanfaatkan keamanan Layer 1 dan memperkenalkan mekanismenya untuk memproses transaksi dan meningkatkan skalabilitas.
Apakah blockchain Layer 2 lebih dapat diskalakan daripada Layer 1?
Ya, Layer 2 menawarkan skalabilitas yang lebih baik dengan mengimplementasikan pemrosesan off-chain dan pengoptimalan lainnya.