Jaksa Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk melakukan investigasi ekstensif terhadap mantan CEO Kakao sebuah perusahaan teknologi raksasa terkenal, terkait tuduhan penggelapan kripto.
Kakao Korea Selatan
Korea Selatan adalah rumah bagi Kakao, konglomerat internet terbesar di negara ini.
Konglomerat ini mengoperasikan beberapa platform, termasuk KakaoTalk, KakaoPay, KakaoTaxi, KakaoStory, dan KakaoStock, yang memiliki pengaruh signifikan di pasar masing-masing.
Pengaruh Kakao meluas ke ranah mata uang kripto, terutama melalui layanan neobanking yang berafiliasi dengan bursa kripto,KakaoBank .
Selain itu, fiturperusahaan memperkenalkan token KLAY melalui cabang-cabangnya di luar negeri dan meluncurkan dompet kripto yang diterima dengan baik pada tahun 2020.
Mantan CEO Kakao Menghadapi Investigasi Kripto
Mengikuti aLaporan yang diajukan oleh kelompok masyarakat, Economic Democracy 21 (경제민주주의 21) Tim Investigasi Kejahatan Aset Virtual Gabungan dari Kantor Kejaksaan Distrik Selatan Seoul secara resmi memulai penyelidikan pada tanggal 11 Oktober.
Tuduhan terhadap mantan ketua dan eksekutif cabang Kakao berkisar pada keterlibatan mereka dalam penggelapan dan pelanggaran kepercayaan terkait transaksi mata uang kripto di bawah Undang-Undang Hukuman yang Diperberat untuk Kejahatan Ekonomi Tertentu dan transaksi penipuan di bawah Undang-Undang Pasar Modal.
Economic Democracy 21 mengklaim bahwa perusahaan tersebut menciptakan mata uang virtual 'Klay' melalui anak perusahaan, mengumpulkan dana dengan menjualnya kepada investor, dan kemudian menyalahgunakan hasilnya alih-alih menggunakannya untuk usaha bisnis terkait.
Perkiraan penyelewengan selama pra-penjualan $KLAY diyakini antara 150 miliar won dan 300 miliar won.
Selain itu, organisasi ini menuduh manajer cabang Klaytn terlibat dalam perdagangan orang dalam, yang diduga mengalihkan mata uang kripto dengan dalih palsu sebagai "proyek investasi di luar negeri," dan mengalihkan investasi ke anak perusahaan.
Namun, perwakilan afiliasi Kakao telah meminta waktu untuk melakukan penyelidikan internal atas tuduhan tersebut, dan menyatakan bahwa klaim tersebut tidak berdasar.
Seorang pejabat Kakao menyatakan:
"Kami tidak bisa berkomentar banyak tentang kasus ini. Namun tuduhan itu sepihak dan tidak berdasar."
Ketergantungan Korea Selatan pada Layanan Kakao
KakaoTalk berfungsi sebagai platform komunikasi utama bagi lebih dari 80% dari 50 juta penduduk Korea Selatan.
Selain itu, KakaoTaxi tetap menjadi pilihan utama untuk layanan taksi, sementara KakaoPay berada di antara sistem pembayaran mobile yang paling banyak digunakan di negara ini.
Kejadian baru-baru ini dapat mempengaruhi tingkat ketergantungan dan kepercayaan masyarakat Korea Selatan terhadap Kakao, mengingat peran integral perusahaan ini dalam komunikasi dan berbagai sektor layanan di negara tersebut.