Pemerintah Hong Kong terus mendorong pengembangan bidang Web3 dan mengeksplorasi berbagai aplikasi blockchain. Eddie Yue, Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong, mengumumkankemarin bahwa dalam beberapa bulan mendatang, mereka mengantisipasi peluncuran obligasi hijau tokenized kedua.
Selain itu, pada paruh pertama tahun depan, berbagai proyek jaringan lintas batas mata uang digital bank sentral, seperti mBridge, direncanakan untuk memperkenalkan Minimum Viable Product (MVP), yang diharapkan dapat menarik lebih banyak bank sentral untuk bergabung.
Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA) merilislaporanpada bulan Agustus yang merinci pengalaman penerbitan obligasi tokenized. Disebutkan bahwa hal ini menunjukkan kelayakan penggunaan Distributed Ledger Technology (DLT) dalam transaksi pasar modal riil dalam kerangka hukum yang ada di Hong Kong.
Laporan ini juga menunjukkan bagaimana DLT dapat meningkatkan efisiensi, likuiditas, dan transparansi di pasar obligasi.
Mengembangkan Rencana Aplikasi Blockchain yang Berbeda
Dalam pidatonya di Hong Kong Economic Summit hari ini, Eddie Yue, Kepala Eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA),menyatakanbahwa HKMA akan melanjutkan pekerjaannya selama beberapa tahun ke depan dalam tiga bidang: peluang di daratan Tiongkok, keuangan hijau, dan teknologi keuangan.
Ia menyebutkan bahwa skala obligasi dan pinjaman hijau Hong Kong telah meningkat dari US$11 miliar dua tahun yang lalu menjadi lebih dari US$80 miliar. Ia percaya bahwa momentum ini akan terus berlanjut, dengan banyak ruang untuk ekspansi lebih lanjut.
Eddie Yue menyebutkan bahwa keuangan hijau dan teknologi keuangan dapat berjalan seiring. Dalam beberapa bulan mendatang, ada rencana untuk meluncurkan putaran kedua obligasi hijau tokenized. HKMA akan menjajaki untuk melakukan seluruh proses penukaran di blockchain dan mempertimbangkan untuk mengintegrasikan Internet of Things.
Berkolaborasi dengan Bank Sentral di Berbagai Lokasi
Mengenai Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC), Eddie Yue menyebutkan bahwa Hong Kong diakui secara global untuk proyek-proyek CBDC terkemuka. Proyek mBridge, yang mencakup beberapa jaringan lintas batas CBDC, bertujuan untuk meluncurkan Minimal Viable Product (MVP) pada paruh pertama tahun depan. Mereka berharap bahwa pengenalan produk ini akan menarik lebih banyak bank sentral untuk bergabung dengan inisiatif ini.
Proyek mBridge saat ini melibatkan institusi bank sentral dari empat yurisdiksi, termasuk Bank for International Settlements Innovation Hub (BISIH) Hong Kong Centre, Bank of Thailand, Institut Mata Uang Digital dari People's Bank of China, dan Bank Sentral Uni Emirat Arab.
Mengenai dolar digital ritel Hong Kong, Eddie Yue menyebutkan bahwa HKMA akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan lembaga keuangan tahun depan. Ia menambahkan bahwa jika bank-bank Hong Kong sepenuhnya melakukan digitalisasi, hal ini dapat meningkatkan daya saing mereka di wilayah ini dan membawa banyak peluang bagi perusahaan rintisan.